Jumat, 03 Agustus 2018

Sepertiga Malam

Sepertiga Malam

Ya  .. Arhama rahimin
Aku titipkan salam rindu lewat tiupan angin sepertiga malam
Ku kirimkan doa lewat gerimis malam
Sayangi dan peluklah dia
Dalam naungan kasih sayang-Mu

Saat ini aku sendiri
Di sepertiga malam
Dengan berurai air mata
Terbayang selembar kisah

Termenung disudut sepi ada rasa rindu
Disela isak tangis yg tertahan rindu bercengkrama namun yg kurasa
Hanya sepi .

Saat ini
Kutak bisa meluahkan rasa yang tak pernah kau mengerti mungkin lewat puisi yang ku tulis setidaknya engkau baca dan mengerti.

Kasih.
Aku telah lelah berharap
Menanti dialtar rindu ku jangankan untuk bercumbu rayu bertanya khabar pun tak lagi kau aju.

Sudah lama
Tak ku dengar
Celoteh langit senja,
Yang berkisah
Tentang kesucian cinta.
Yang menyapa
tanpa harus terluka
Yang setia
tanpa harus ada yang mendua.
Namun langit menegurku
Lewat lirih gemuruh.
Kerna cinta yang abadi hanya kepada ilahi.

Untukmu
Maukah kau jadi kekasih dalam puisiku
Yang setiap waktuku akan kurajut kata rindu
Akan kupuja dirimu
Dengan kalimat syahdu
Bersama bait-bait rindu,
Akan kuramu kasih sayangku
Hanya buatmu sesorang  yang bermakna dalam puisiku.

Selain hamparan sajadah untuk ku bersujud aku butuh pelengkap untuk bersandar.

Melabuhkan segala perasaan yang kian nanar dari derasnya rindu yang membuatku hanyut.

Sondo 04 Agustus 2018
Sang Penyair Muda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar