Aku masih berdiri
Merenung dalam diri
Menghitung dosa hati
Sebelum hatiku mati.
Hatiku kian gelap
Lantaran api cinta kepada Ilahi. Ruh Islamku tidak digilap
Kerana kejahilan yang menelap.
Orang lain sudah berlari mengejar cinta Ilahi kembara yang suci
Ke negeri abadi.
Sedang aku masih nalar mencari arah perjalanan hidup
Yang lurus dan benar demi bayangan-Nya yang redup.
Iktibar hijrah nabi
Aku kembara sendiri
Mencari cinta ilahi
Dalam kekalutan duniawi.
Suara hatiku berbica tentang kejadian seluruh alam betapa agungnya engkau Tuhan maha Pengasih Maha Penyayang.
Aku muhasabahkan diri mencari-cari jati diri yang ditenggelami Keegoan manusiawi
Suara hatiku dalam diam berfikir tentang dosa
Yang hitam zulumat
Dalam hati sendiri.
Berikan aku petunjuk ya Ilahi jalanmu penuh ranjau berduri jikapun aku adalah pemimpin yang engkau ciptakan maka abadikan
Didepan-Mu segalah harapku, suara hati ku berbicara dalam diamku, aku coba menelusuri setiap masa dan kejadian demi memenuhi hajat ya Illahi, hanya ada dua kata kunci yang kutemukan. Pertama jalan yang baik untuk menuju kebahagiaan dan kesenangan dunia maupun akhirat, Kedua jalan yang buruk yaitu jalan yang tidak di ridhoi oleh mu
Suara hatiku-pun berkata dalam diam dan sunyiku Hijrah kejalanmu adalah pilihan terbaik bagi pendosa, kinj akupun berusaha tawakal, berserah diri demi dosa-dosa yang pernah aku lalui semoga saja setiap Tafakurku di terima disisimu.
Sondo 03 Agustus 2018
Kamar sunyi penuh inspirasi

Mantap puisinya kanda...
BalasHapus