Dari hitam kumengerti jika diri belum pantas bersanding dengan putih.
Pada hitam kututupi diri yang tak bersih dengan hitam kubelajar memperbaiki diri walau harus tertatih karena hitam adalah aku.
Cerita itu terbuka kembali, disaat hati ingin pulih dan bersedia memilih.
Tiada kata yang sanggup memungkiri, bahwa luka itu kembali menjadi api.
Kau hanya tahu sebuah nama, tapi tidak setiap hurufnya.
Banyak cerita yang masih belum terungkap, akan tetap menjadi rahasia sebelum waktu yang menjawab.
ini bukan curhat, bukan juga rasa yang tersirat dalam sebuah surat.
Kini ku mengenangmu hanya dalam durasi singkat yang selalu kuputar berulang-ulang membayangkan saat indah bersamamu dalam pelukan sang malam.
Percayalah, takkan ada kata yang bisa menggambarkan bahagianya saat tawamu menjadi tontonan yang paling mendebarkan.
Kini semua telah berganti, ditiap waktu yang kulalui tak lagi ada hadirmu yang selalu menemani.
Hambar, mungkin telah menjadi rasa yang tengah kugemari saat ini, bukan karena suka tapi hanya terpaksa menikmati.
Dari sebuah kata kumengenal banyak cerita..
Dari sebuah cerita kumengenal ribuan rasa..
Dan dari sebuah nama kumengenal tentang cinta..
Setiap episode yang telah berlalu adalah bekal dasar dari siapa aku sebenarnya.
Semoga tiap detik bisa kunikmati sebagai pembelajaran, bukan sebagai detak penyesalan..
Doa diantara Waktu, semoga selalu dalam keberkahan.
Sondo 04 Agustus 2018
Sang Penyair Muda

Tidak ada komentar:
Posting Komentar